It’s not a love letter, it’s just a letter from an adult fangirl to her lovely boys, her favorite idols. People call them NCT Dream, but she calls them friends, hope, love, compassion, motivation, and endless entertainment. They are 7Dream.
Sebuah surat yang tidak pernah ingin disampaikan untuk dibaca manusia-manusia hebat yang selalu menjadi teman pada saat tersulit sekalipun. Sebuah surat yang bahkan menjadi pengingat bahwa hidup akan terus berputar meskipun kita merasakan sendirian bahkan dalam segala tekanan. Sebuah surat yang tak pernah berujung sesal jika terbaca oleh manusia yang lain.
Ada sebuah catatan di dinding yang ditulis beberapa waktu lalu saat selalu menyalahkan diri karena bermalas-malasan.
“No matter what your circumstances, your bias is Jaemin Na and Mark Lee, so you have to be passionate, strive, and not be lazy. Please love your self and keep spirit.”
Berkenalan dengan 7Dream adalah sebuah jawaban dari tekanan dan rasa kesepian yang menyelimuti dalam lubang kelam dan abu-abu pada masa itu. Keengganan untuk ditinggalkan, sendirian, dan tertinggal dalam berbagai pencapaian membuat banyak ekspektasi pada diri dan orang lain yang menekan diri begitu dalam. Sampai korona menekan perasaan itu jauh lebih dalam sebab keadaan.
2019 menjadi tahun yang sulit karena perubahan angka dalam usia yang signifikan menjadikan tekanan luar biasa ketika seorang harus belajar untuk tidak lagi menggenggam tapi melepaskan, ketika harus berpikir tentang apa yang ingin dicapai bukan sekedar berjalan-jalan dengan bahagia. Satu lagi, ketika kepala dipusingkan dengan hal-hal seperti perasaan yang tidak terbalaskan, ah, atau bahkan tak sampai.
2020 menjadi perkenalan yang istimewa antara manusia yang menggilai dunia luar sebagai obat menepis tekanan dan kehampaan dengan berbagi kisah tentang seorang yang bahkan masih menjadi imaji “Apakah mereka manusia?” Tentu hal ini tidak dilakukan sendiri. Berjumpa dengan orang yang sama untuk membagi kegilaan bagaimana ada seorang atau bahkan banyak orang yang tak tau mereka ada tapi melihat lewat layar saja sudah menyembuhkan luka bahkan sampai palung paling dalam.
Mengenal mereka mengeringkan sedikit demi sedikit luka, bahkan menjadi teman saat 2022 menekan dengan tajam seolah pertanda kehancuran. Membangun harapan dari surutnya kepercayaan, menggenggam kembali kesadaran saat kegelisahan menerkam perlahan, membantu tertawa bahkan saat tak ada tempat untuk berbincang, dan melegakan hembusan nafas setelah dibungkam kegagalan yang terlihat sepele bagi kebanyakan orang.
“When you have a thousand reason to cry, than you should at least one reason to smile.” — Huang Renjun
NCT Dream have many roles that they never thought would be meaningful to other people’s journeys. Ini seperti sebuah kisah dari kebanyakan kisah mengharukan seorang yang tumbuh dengan kondisi yang berbeda, meringkuk dalam kidung kebahagiaan yang bahkan tak ditemukan oleh kaca mata manusia biasa. NCT Dream have a lot light for some people who are in unexpected darkness.
Kenapa harus NCT Dream? Jika rangkulan tak di dapat dari manusia yang dekat, maka melihat mereka saling merangkul dan memberikan kehangatan bahkan menghangatkan jiwa yang kering dalam kesunyian. Jika tawa tak bisa digantikan dengan kumpulan meme lucu yang menggelikan, bahkan Dream bisa menggantikan gelitikan orang terdekat yang kunjung pergi ke dunia yang lain. Jika tiba-tiba kegagalan hampir merenggut segala harapan dan semangat, Dream adalah figur yang memulai segalanya bahkan sejak mereka belum tahu dunia akan sekeras itu pada mereka.
Tapi mereka berkata, tidak ada yang selamanya di dunia ini, tapi jika itu ada dia ingin NCT Dream selamanya.
Why Mark Lee? Kalau kata Na Jaemin, “Mark Lee adalah pilar Dream, jika Mark hancur, Dream akan hancur.” Pekerja keras yang bahkan tak pernah berpikir bagaimana dirinya merasa lelah, dikuatkan oleh kehadiran moodmaker Haechan. Team Leader yang mengasihi anggotanya. Si hebat yang debut lebih dari satu kali di berbagai unit yang berbeda. Dia yang memperjuangkan mimpinya tanpa kata lelah.
Mark Lee adalah figur manusia yang membuktikan usahanya yang keras tanpa kata menyerah. Pemikir hebat yang memberikan pelukan hangatnya pada Renjun yang dianggapnya lucu dan menggemaskan meskipun sekarang sudah gagah perkasa. Kalau kata Chenle, “kiyowok. Mark yang hangat dan memberikan kehangatan dalam setiap geraknya. Dia yang mengapresiasi hal kecil. Mark adalah kakak sekaligus teman yang istimewa.
“We shouldn’t let negativity break us down. We shouldn’t let negativity become the main vibe that we have now” — Mark Lee
Why Huang Renjun? Pribadi yang dikenal gampang marah, memiliki kesabaran setipis tisu tapi tetap dianggap lucu oleh member. Suara yang lembut memberikan ketenangan pada setiap musik yang dibawakan. Renjun adalah si kecil yang ingin didekap oleh Mark. Dia yang menghadapi kesulitan dengan terus bertahan dan berkembang, bukan mundur dengan menaruh penyesalan. Renjun yang begitu kuat menghadapi tekanan.
Dia yang mengira dirinya merupakan pribadi yang lembut. Belajar dari perjalanan hidup yang penuh luka dan benar-benar menyakitkan untuk tetap bertahan dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat. Dia adalah primadona yang sebenarnya, penuh cinta dan menuangkan cintanya dalam takaran cangkir yang pas. Bos yang menginisiasi cincin persahabatan dengan harapan erat dan terjaganya kehangatan.
“Dalam hidup, ada rasa manis dan juga pahit. Terkadang kita harus merasakan rasa pahit untuk benar-benar menikmati rasa manis ketika datang kepada kita.” — Huang Renjun
Why Lee Jeno? Puppy yang terus tersenyum bahkan sampai kehilangan matanya, manusia yang tampak selalu positif, si paling seksi di NCT Dream. Dia bertahan tanpa tapi untuk memberikan gelombang positif dalam sebuah tim. Kapten tim yang hebat menahan air matanya saat leader harus pergi dan digantikan olehnya.
Jeno yang menyadari itu semua, menyembunyikan pikiran negatif yang selalu muncul dalam benaknya. Katanya, “tak apa untuk terlihat kuat dari luar, aku harus menemukan jawaban atas hal yang aku pikirkan itu sendiri.” Dia yang berharap Dream bisa tetap seperti ini bahkan sampai usianya 40 tahun.
“Everyone’s version of their best is different, so don’t let anyone tell you ora make you feel like you’re not enoughty.” — Lee Jeno
Why Haechan? Moodmaker yang luar biasa. Menutup segala luka, duka, lelah, dan cemas untuk membentuk tim yang ceria dengan selalu membangun suasana yang nyaman dan menyenangkan. Hebat bukan? Peran anak tengah yang dia terima dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi anak baik bagi kakak dan adiknya. Pekerja keras yang tak mengenal lelah. Manusia yang membuat Mark bertahan.
Tubuhnya dipenuhi energi dan geraknya selalu menginspirasi. Tipikal manusia yang tidak banyak mengeluarkan quotes, tapi pribadinya memberikan semangat dan dukungan sebab happy virus yang tak henti disebarkan. Si manja saat berada di 127, tapi teman menyenangkan saat di Dream. Beruang dengan suara yang indah.
“Jangan takut untuk gagal, tapi takutlah untuk tidak mencoba.” — Lee Haechan
Why Na Jaemin? Manusia yang hangat. Chenle bilang Jaemin sama dengannya yang tsundere, tapi Jaemin membantahnya. Center dan visual grup yang enggan melakukannya sendiri tanpa tim. Si paling sayang sijeuni dan hangat kepada siapapun. Perubahan mood yang signifikan tapi memesona setiap baterainya full.
Lee Jeno yang cukup mengenalnya masih merasa belum mengenal Jaemin dengan baik. Banyak sisi yang unik dan aneh bagi member yang tak bisa dijawab begitu saja. Itu adalah istimewanya Jaemin. Kelinci ini lebih sering dipanggil Nana. Manusia yang begitu berjasa merawat Dream. Bagaikan ibu yang selalu memikirkan anaknya terlebih dahulu. Mendahulukan member lain dalam berbagai hal. Menimpa member dengan berbagai perhatian dan kehangatan.
Manusia random yang bisa mendadak diam dan dingin, tak lama kemudian menjadi sangat ceria dan penuh harapan. Matanya dipenuhi ketulusan. Dia yang mengusahakan segalanya dalam angka maksimal. Lalu dia berkata, “Kita harus berlatih 200%, untuk menampilkan 100%.” Senyumnya adalah obat, baterainya gampang terisi dengan semangat yang menyebar dengan mudah. Na, kamu hebat loh.
“Don’t insecure with yourself, don’t listen to what they say, believe you’re more beautiful than them.” — Na Jaemin
Why Chenle? Idol paling realistis yang menutup kehaluan dengan hal-hal nyata. Dia yang menjadi penenang dengan pribadinya yang paling tenang di antara lainnya. Manusia yang santai menghadapi abunya kehidupan. Harapan dan kebutuhan yang dia inginkan bagaikan kakek dengan usia lebih dari 50 tahun yang menggambarkan kedewasaan di usia muda. Hal itu tak lebih dari sekedar kebahagiaan dan kesehatan.
Chenle selalu mengajarkan untuk mengutamakan kebahagiaan dan kesehatan pribadi dibandingkan hal lain. Mengelola emosinya dengan tepat guna. Pemberi perhatian yang tak suka menunjukkannya secara terang-terangan tapi selalu berusaha untuk bisa terikat dalam tautan tim dan persahabatan. Ayah daegal yang bagi Jisung 180 derajat berkebalikan dari dirinya.
“Don’t be too hard on yourself, because its okay to do something wrong.” -Zhong Chenle
Why Jisung? Maknae? Tentu saja harus ada dia. Hamster besar yang terus berkembang. Maknae kesayangan yang selal memikirkan bagaimana alam semesta terbentuk. Kecemasan dan kekhawatiran menerkamnya perlahan tapi dia tak payah untuk berkembang. Bahkan ia merasa harus melihat sampai mana ujung jalan yang harus dia lalui, sejauh mana ia bisa berjalan.
Adik Renjun yang selalu ingin dilindungi dari pikiran sendiri dan persoalan hidup yang menghantui. Teman Chenle yang berbeda tapi memebuat mereka bagai satu bagian yang tak bisa dipisahkan. Penyayang dan memberikan kehangatan. Adik yang penurut dan sering pusing atas kebisingan kakak-kakaknya. Jisung yang berusaha keluar dari zonanya, membuat dan menemukan tujuan hidupnya, yaitu hidup dengan rasa penyasalan sesedikit mungkin. Sederhana bukan? Tapi tak banyak orang mengerti bagaimana sampai ke sana, tapi Jisung berusaha.
“Aku pikir domino sama seperti kehidupan. Jika kita mengalami kegagalan semuanya roboh, tapi kita bisa membangunnya kembali.” — Park Jisung
Jika ada lagi pertanyaan mengapa? Maka tak ada lagi jawaban yang pasti mengapa harus mereka. Kadang suka, sayang, dan hal-hal semacam itu tak bisa didefinisikan dengan kata-kata. Mereka hanya datang saja, silih berganti. Setidaknya, jika dunia menyuruh manusia tunduk dalam kehidupan dengan segala ketidakpastian ini, ada beberapa hal yang mendekap hangat. Bukan, bukan karena dalam hidupnya tak ada kehangatan lain. Tapi barangkali, banyak hal yang membuat manusia bertahan di dunia, menguatkannya untuk tetap hidup dalam lindung kebahagiaan.
Terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan banyak manusia. Menginspirasi atau sekedar menjadi teman virtual yang menyenangkan. Dalam benak wanita muda yang menginjak dewasa bahkan kalian berharga untuk perjalanannya. Lucu bukan? Haha.
Barangkali janji untuk tetap mengintip kabar mereka adalah kemustahilan di tengah hidup yang merupakan perjalanan. Maka, hanya sekedar berucap tak akan melupakan mereka sebagai bagian dari kehidupan adalah hal baik yang selalu ingin disampaikan. Bertahanlah, bahkan sampai 40 atau 50 tahun usia beranjak menua dalam tawa itu. Bekerjalah, beristirahatlah agar kami bisa menikmati karya yang menyenangkan, menenangkan, dan obat dari kegelisahan dalam jangka waktu yang lama.
Terima kasih, bahkan untuk kehadiran yang tak disadari.
Surat ini ditulis oleh perempuan dalam usia 23 tahun yang sering mendengar lagu NCT Dream tanpa memiliki album, photocard atau sejenisnya. Tapi kasihnya tulus dan harapannya nyata. Gadis yang membangkitkan pribadinya, berubah haluan dan menggenggam kembali dirinya sendiri tanpa merasa candu dengan genggaman orang lain lagi.
Surat ini ditulis oleh seorang penggemar yang bahkan tak pernah bertemu dengan mereka, dengan harapan perjumpaan suatu saat terjadi untuk menikmati sebuah panggung dan atau sekedar lalu lalang sebagai manusia yang benar adanya.
Terakhir, surat ini ditulis setelah muncul perasaan kesungguhan tak mengenal mereka pasca menonton NCT Dream Movie: In a Dream dengan isak tangis tertahan dan kebahagiaan yang muncul dengan kehangatan. Meski demikian tak banyak yang diingat dibenaknya, sebab rasa kasih dan haru yang memenuhi dadanya menekan pikirannya untuk memikirkan apa yang dikatakan dalam scene monolog yang membuatnya semakin jatuh hati.
Terima kasih sudah menjadi manusia. Selanjutnya, tak ada harapan selain sama-sama meniti langkah sebagai manusia yang bahagia. Semoga.